Sejak Stadion Wembley baru dibuka lebih dari dua tahun lalu, Manchester
United sudah empat kali menapakkan kakinya di sana. Tiga kali mereka
menang dengan adu penalti.
Ketika pertandingan MU kontra
Tottenham Hotspur di final Piala Carling, Minggu (1/3/2009), harus
berkesudahan 0-0 selama 90 menit waktu normal plus extra time, maka adu
penalti pun menjadi penentu siapa yang berhak jadi juara.
Saat itu, barangkali puluhan ribu pendukung MU sudah tersenyum
senang. Pasalnya, MU memang sangat berpengalaman dalam urusan ini;
khususnya bila tahap tos-tosan itu dilakukan di Wembley.
MU berhak memboyong PIALA CARLING ke Theathre Of Dreams karena di babak adu penalti mereka mengungguli Spurs 4-1.
Inilah
alasan mengapa para pendukung MU sudah tersenyum bahkan sebelum adu
penalti dimulai. Tiga kali 'Setan Merah' bertanding di Wembley, dua di
antaranya berujung pada kemenangan lewat tos-tosan.
Dua
kemenangan yang dipetik MU lewat adu penalti kesemuanya terjadi di
ajang Community Shield. Tahun 2007, The Red Devils memenangi ajang
curtain raiser itu dengan mengalahkan Chelsea 3-0 di adu penalti setelah bermain 1-1 selama 120 menit.
Setahun kemudian, Community Shield kembali dikuasai MU dengan mengalahkan Portsmouth 3-1
di adu penalti. Dalam 120 menit waktu biasa, MU dan Pompey bermain 0-0.
Sebagai catatan, Portsmouth kala itu ditukangi Harry Redknapp yang
malam tadi mengarsiteki Spurs.
Kedigdayaan MU di babak penalti
yang menentukan juga sangat teruji, meski itu terjadi luar Wembley. Di
final Liga Champions 2008 di Moskow, Ryan Giggs dkk menjadi juara setelah menundukkan Chelsea lewat adu penalti.
Untuk
mengalahkan MU di Wembley, sarannya hanya satu: kalahkan dalam 90 menit
atau 120 menit. Cara ini sukses dilakukan Chelsea yang menorehkan
satu-satunya kekalahan MU di Wembley dengan menang 1-0 di final Piala FA 2007.