Sumur milik dukun cilik Ponari (10) dirusak paksa oleh polisi. Pasalnya, meski lokasi praktik pengobatan supranatural itu telah ditutup total, namun warga tetap berebut meminta "berkah" dari Ponari.
Salah satunya dengan berebut air sumur milik Ponari yang diyakini bisa menjadi obat macam-macam penyakit. Akibat banyaknya warga yang berebut air sumur ini, polisi terpaksa merusak bagian pompa manual yang terpasang di atas sumur.
Mengetahui itu, para calon pasien Ponari pun kecewa. Mereka malah sempat mangolok-olok aksi polisi ini. Rupanya, warga yang menginginkan kesembuhan tak pernah kehilangan semangat.
Setelah pompa sumur dirusak, mereka kembali berebut air comberan yang ada di sekitar sumur dan pembuangan kamar mandi. Air yang berwarna keruh itu diambil warga dengan mengunakan alat seadanya, dan memasukkan ke wadah yang mereka bawa.
Setelah habis air comberan itu, warga kembali mencari air yang ada di dekat rumah Ponari. Kali ini, sasarannya adalah sumur milik tetangga Ponari, Wahyudi, yang rumahnya berada persis di belakang rumah Ponari. Oleh Wahyudi, air ini pun mendatangkan rezeki tersendiri. Ratusan orang berebut meminta air sumurnya dan mereka selalu memberikan imbalan uang jasa.
Sukamto, salah satu pasien dari Lamongan mengaku, sudah empat hari ini ia tak mendapatkan air sakti Ponari. Lantaran itu, ia terpaksa mengambil air comberan dan sumur milik Wahyudi. "Saya yakin, air ini masih punya khasiat untuk menyembuhkan penyakit," kata Sukamto.
Dia berencana membawa air kotor itu ke rumah, untuk diberikan ke salah anggota keluarganya yang mengidap penyakit pusing menahun. "Daripada pulang tak membawa apa-apa, air ini saja sudah cukup. Toh, saya yakin penyakitnya akan sembuh dengan ini," tukasny